Hari sabtu kemarin (07/08), Junitha berkesampatan menjadi moderator di salah satu acara yang di adakan oleh Komite dan SD Al-Irsyad Al Islamiyah 02 Purwokerto, dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1443 H. Beberapa acara diadakan salah satunya adalah webinar parenting dengan tema "Semangat Hijrah di Masa Pandemi, Kuatkan Sinergi untuk Kebaikan Buah Hati".
Dalam acara tersebut materi di sampaikan oleh Dr. Berlilana, S.P, S.Kom, M.Si. Beliau adalah rektor universitas AMIKOM Purwokerto. Acara ini diikuti oleh 350 orang tua siswa dan guru.
Sebelum acara dimulai terlebih dahulu peserta mengisi presensi di google form sebagai tanda kehadiran dan untuk mendapatkan sertifikat telah mengikiti acara webinar parenting.
Acara berlangsung dari Pukul 08.00-09.00 WIB, dibuka oleh Ustadz Basuki Dwi Sulistyo, S.Pd. Selaku kepala sekolah SD Al-Irsyad 02 Purwokerto. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan bahwa :
Tahun Baru Islam 1443 H merupakan momentum yang tepat untuk semakin menguatkan sinergi antara sekolah, wali murid, dan guru dalam rangka memberikan proses pendidikan yang terbaik meskipun masih dalam suasana pandemi.
Semangat Hijrah di Masa Pandemi, Kuatkan Sinergi untuk Kebaikan Buah Hati
Sudah lebih dari 1,5 tahun khususnya di Indonesia berada dalam kondisi pandemi Covid-19. Disampaikan oleh pemateri Dr. Berlilana, S.P, S.Kom, M,Si. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap banyak sektor, dilansir dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia, kondisi nasional akibat pandemi Covid-19 berdampak pada pertumbuhan ekonomi melambat produktivitas rendah, angka pengangguran di tahun 2020 naik, dan jumlah orang miskin bertambah.
Dari segi pendidikan pun sangat berpengaruh. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sistem pendidikan diseluruh dunia yang mengarah pada penutupan sekolah-sekolah. Bersumber dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, ada 188 negara di dunia menutup sekolah di masa pandemi saat ini, sebagian pemerintah memutuskan menutup sementara lembaga pendidikan tersebut dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19, sehingga alternatif dalam menangani hal tersebut adalah dilakukannya proses belajar mengajar secara Daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Tantangan Pendidikan Akibat Pandemi Covid-19
Banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, khusunya bagi anak didik dalam hal penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurut Unicef Setidaknya sepertiga anak di seluruh dunia atau 463 juta anak mengalami kesulitan mengakses pembelajaran jarak jauh setelah kegiatan di sekolah dihentikan akibat COVID-19.
Pemateri memberikan kesimpulan beberapa kendala yang dihadapi dalam penerapan PJJ, antara lain :
- Tidak semua orang tua bisa membimbing dan mengajar anak mereka, terlebih yang berpendidikan rendah.
- Tidak semua keluarga mempunya akses ke pembelajaran daring.
- Instrumen tekhnologi informasi yang tersedia kurang memadai dan belum menjangkau seluruh wilayah.
- Aneka Platform digital untuk mendukung proses belajar mengajar virtual terbatas.
- Terkendala sinyal dan perangkat tekhnologi pendukungnya
- Kurang bisa memahami pelajaran terutama pelajaran yang bersifat praktik dan menghitung
- Kurang konsentrasi karena terganggu dengan suasana rumah yang tidak kondusif
- Kurang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman
- Mudah bosan dan jenuh karena tidak berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya
Perkembangan Generasi
- Generasi Baby Boomer, lahir 1943-1960
- Generasi X, lahir 1960-1981 ( era industri, ekonomi, liberal vs sosialisme, perang dingin).
- Generasi Y, lahir 1982-2001 (era tekhnologi informasi, komunikasi dan globalisasi)
- Generasi Z, lahir 2001-2025 (Generasi Z adalah mereka yang lahir dan dibesarkan di era digital, dengan aneka tekhnologi yang komplit dan canggih, seperti komputer/laptop, Hand Phone, iPads, PDA, MP3 player, BBM, Internet, dan aneka perangkat elektronik lainnya)
- Fasih Tekhnologi : Mereka adalah generasi "Digital" yang mahir dan gandrung akan tekhnologi informasi dan berbagai aplokasi komputer. Mereka dapat mengaksesberbagai informasi yang mereka butuhkan secra mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pedidikan maupun kepetingan hidup keseharian.
- Sosial : Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring, seperti facebook, twitter, WhatsApp atau melaui SMS. Melalui media ini mereka bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikrkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
- Multitasking : Mereka terbiasa dengan berbagai aktifitas dlam satu waktu yang bersamaan. mereka bisa membaca, berbicara, menonton atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala susuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.
Langkah Praktis mendidik anak saat Pandemi Covid-19
- Pahami karakter anak-anak kita
- Dampingi saat buah hati kita belajar
- Sediakan alat pendukung belajar yang memadai dan tempat belajar yang nyaman
- Buat perjanjian dalan penggunaan hand phone
- Berikan Reward dan pujian sekecil apapun orestasi yang anak kita lakukan
Kita sebagai orang tua harus sabar dan ikhlas mendampingi Putra Putri kita, karena anak adalah amanah (karunia) yang harus kita syukuri.
Tetap semangat untuk berhijrah di masa pandemi saat ini, tetap kuatkan sinergi untuk kebaikan sang buah hati. Insha Alloh kita akan mendapatkan anak-anak yang :
- Saleh dan Saleha
- Cinta kepada Alloh SWT dan Rasul-Nya
- Menjalankan ibadah wajib
- Mengerjakan ibadah sunah
- Berbakti kepada orang tua
- Rendah hati dan tidak sombong
- Seorang yang pemaaf dan mudah memaafkan
- Amanah dan jujur
Posting Komentar
Posting Komentar