Gali Potensi Diri
Jadi ceritanya gini nih,
dari jaman Junitha masih pakai baju seragam putih biru, Junitha tuh sudah seneng banget nulis di buku diary yang gambarnya lucu-lucu gitu deh heheh ...
Junitha juga aktif mengisi majalah dinding, kalau yang ini awalnya sih karena terpaksa soalnya dulu Junitha sempat jadi ketua kelas dan ada tugas mengisi rubik di mading, tapiiii sepi tuh satu kelas nggak ada yang minat satupun, jadi mau nggak mau sebagai ketua kelas Junitha bikin tuh beberapa tulisan, dan karena nggak pede Junitha cantumin "No Name" sebagai penulisnya, eeeeh sejak saat itu malah jadi keterusan.
Menulis rupanya menjadi salah satu media untuk "Self Healing Therapy". Ya, sudah banyak dari apa yang Junitha tulis menjadi salah satu obat penyembuh, dengan menulis akan memancarkan banyak energi positif melalui susunan-susunan kalimat yang Junitha rangkai.
Selain itu menulis menjadikan media untuk "Sharing". Berbagi adalah salah satu bentuk perhatian, Junitha mencoba untuk menuangkannya dalam blog ini, melalui tulisan, kisah-kisah menginspirasi dan juga menebar manfaat bagi pembacanya.
Selain itu menulis menjadikan media untuk "Sharing". Berbagi adalah salah satu bentuk perhatian, Junitha mencoba untuk menuangkannya dalam blog ini, melalui tulisan, kisah-kisah menginspirasi dan juga menebar manfaat bagi pembacanya.
Okey, kita lanjut lagi yuk ....
Junitha itu aslinya orang yang nggak bisa diem loh sahabat, aktif mengikuti banyak kegiatan selama itu bermanfaat dan positif, mengikuti sejumlah ekstra kulikuler, dan hampir semua organisasi sekolah Junitha turut andil di dalamnya. Nah, karena keaktifan inilah Junitha mudah di kenal banyak guru dan teman satu sekolah.
Kelas dua SMA, Junitha mencoba menjadi penyiar remaja di salah satu radio swasta untuk menggali lebih dalam lagi potensi diri. Dari penyiar remaja saat berseragam putih abu, kemudian di bangku kuliah menjadi penyiar yang lebih profesional lagi di Radio Paduka FM - Radio gaulnya anak muda di Purwokerto, dan lagi-lagi dunia penulisan pun ikut serta didalamnya, setiap hari Junitha harus menyalin ide, menulis berita, dan informasi penting lainnya sebagai bahan siaran. Menulis pun bukan hanya di buku diary, tetapi di beberapa media sosial.
Kegiatan pun semakin padat, sejak menjadi penyiar radio Junitha menerima beberapa Job MC, dari acara sekolah, ulang tahun teman, sampai acara musik. Junitha pun harus bertanggung jawab atas waktu, harus pandai mengatur kapan harus belajar, kapan harus bekerja, kapan menjalankan hoby yang semuanya harus seimbang, dan semua itu mustahil bisa berjalan jika tidak ada kerida'an dari orang tua. Junitha bersyukur memiliki orang tua yang sangat mendukung.
Sepuluh tahun menjadi penyiar radio bukanlah waktu yang pendek. Banyak hal yang dapat Junitha petik didalamnya salah satunya adalah pengalaman yang tidak dapat ditukar dengan apapun.
Setelah menikah dan memiliki anak, Junitha memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebagai penyiar radio, hal ini Junitha lakukan tanpa paksaan, tidak lagi tampil didepan umum, tidak lagi menerima job MC dan lain-lain. Junitha memutuskan untuk menjadi "Full Time Mother" membersamai kedua putra putriku, dan semua itu Junitha lakukan dengan rasa ikhlas dan senang. Kali ini bukan hanya keridha'an dari oran tua, tetapi keridha'an dari suami adalah prinsip hidupku.
Seiring waktu sebagai pengobat kerinduan di dunia broadcasting dan dunia tulis menulis, Junitha kembali melakukan hoby tanpa harus melupakan peran yaitu menjadi seorang ibu dan juga istri.
Kenapa Junitha memutuskan untuk kembali menulis?
Aku harus tetap produktif walaupun menjadi Ibu rumah tangga, itulah yang terbesit dalam pikiran Junitha saat itu.
Kemudian Junitha bergabung di komunitas menulis, komunitas suka buku, komunitas Ibu Profesional, Komunitas Ngeblog dan lain-lain.
Mengikuti kelas menulis Antologi dari free sampai berbayar, terhitung sampai bulan Agustus 2021 ini Junitha sudah menulis 36 buku antologi, semoga suatu saat nanti bisa menerbitkan buku solo, Aamiin ... Do'ain ya sahabat.
Setelah Junitha sedemikian rupa menggali potensi dan mengenali kemampuan diri, dan menemukan passion kemudian di dukung oleh keluarga dan menemukan teman-teman satu frekuensi, saatnya Junitha untuk "Personal Branding".
Apa Itu Personal Branding
Menurut Wikipedia, Personal Branding adalah : Proses untuk memperkenalkan diri sebagai brand. Kalau dulu yang di anggap sebuah brand adalah benda, lain halnya dengan saat ini. Personal brand sangat bermanfaat untuk membangun bisnis jangka panjang. Semakin dikenal seseorang, maka semakin mudah ia untuk mewujudkan ide yang ada di kepalanya menjadi aksi nyata.
Jadi Personal Branding dari kaca mata Junitha itu adalah, seperti apa sih penilaian orang lain terhadap kita, apa sih yang orang lain omongin tentang kita.
Nah, jadi penilaian orang lain seperti apa yang kamu mau?
Wow, pertanyaan yang ngena banget nih sahabat, jadi :
- Apa yang ingin orang lain nilai dari kita adalah bagaimana kita membangun branding diri.
- Tugas kita adalah bagaiman cara kita memperkenalkan diri terhadap orang lain salah satunya adalah mengembangkan potensi diri.
Apa sih keuntungan membangun personal branding?
Yups, setelah kita menggali dan mengenali potensi diri, kemudian mengembangkan, selanjtnya buatlah kesan tentang diri kita kepada orang lain.
Apa keuntungannya?
- Kita akan mudah di kenal karena potensi diri kita.
- Kita bisa menjadi sumber inspirasi untuk orang lain.
- Menjadi diri sendiri dan menjadi pribadi yang percaya diri.
- Mendapat penghasilan dari passion yang kita miliki.
Selanjutnya Junitha ingin menjadi blogger yang membawa manfaat, menebar kebaikan, tidak sekedar pandai menulis dengan merangkai kata, tetapi harus upgrade diri dengan ilmu pengetahuan agar apa yang ditulis memiliki nilai, mampu mengoptimalisasi media sosial, peka dengan sekitar, menjadi pendengar, dan melihat dengan fakta.
Menulislah karena suka, maka kamu akan menikmatinya.
Itulah sepenggal cerita dari seorang ibu yang ingin terus produktif dan menjadi blogger pembelajar, walaupun belum sempurna tetapi semoga apa yang Junitha kisahkan bermanfaat. Terus gali potensi dan ciptakan Personal Brandingmu. Salam bahagia dan sehat selalu.
Junitha Hornet
Oh iya mba junita semoet jadi penyiar ya? Keren banget sih, mba SMA udah jadi penyiar
BalasHapusSemjga personal brandingnya semakin terbentuk ya mba
Masya Allah keren uey, Jdi penyiar walah aku dulu pengen tapi kesampaian hahaha.
BalasHapusJadi penyiar suaranya juga harus pas pula
Terus berkarya dan produktif ya mbak.
Sejak putih biru auto mikir oh smp hehhee
Mom Junitha kereenn, aku pernah denger suaranya waktu share di IG, asyikkk pisan suaranya,kayak ada ciri khasnya, ga berminat bikin podcast, Mom :D?
BalasHapusbtw sukses terus ya Mom Junitha :D